Berbahagialah
22:55
Lucu ya, saya buat postingan karena saya terbangun
dari tempat tidur. 10:01 PM tiba-tiba saja ngetik-ngetik di draft nyeritain apa
yang ada dipikiran sebelum renungan yang tak sengaja terngiang itu menguap. Sambil ngetik-ngetik, saya sesekali tersenyum
tipis sambil merangkai kata agar postingan ini benar-benar bermakna untuk saya,
untuk pembaca, dan untuk seseorang yang gak sengaja termention di postingan
ini.
Tiba-tiba saja ingat kejadian tiga tahun yang lalu,
waktu kelas 3 SMP, masih polos dan sudah terkena serangan ‘in pink’ yang agak
menuju ‘in blue’. Namanya anak SMP yang masih bocah, saking polosnya kami
sepakat membuat perjanjian dengan optimis akan terwujud tiga tahun mendatang.
Dan sekarang sudah tiga tahun berlalu. Banyak yang berubah selama tiga tahun
terakhir dan entahlah aku masih saja ingat dengan kesepakatan itu.
Tapi namanya juga manusia, kadang baik kadang jahat.
Saat SMA saya memerankan peran jahat. Berusaha menghindar dan perlahan-lahan
terlena dengan kehidupan SMA. Menginginkan tujuan yang bahagia dan happily ever after seperti di dongeng.
Tapi tetap saja, dunia itu panggung sandiwara, semua itu bohong. Impian tak
semuanya terwujud.
Sama seperti film Humming, berusaha menghindar,
merasa bosan, merasa hal-hal yang tak menyenangkan namun sebenarnya malah
sangat ingin bertemu, sangat tak ingin terpisah jauh, sangat tak ingin
melewatkan precious moment. Keadaanlah
yang membuatnya menjadi rumit.
Oiya, ada satu hal yang saya sadari, ternyata kita
saling mempengaruhi satu sama lain. Saya jadi ketularan romantis, saya jadi
suka buat surat-surat untuk siapa saja, saya jadi orang yang pemaaf, saya jadi
berkeinginan untuk kuliah di Humboldt, saya jadi orang yang lebih bijaksana
dalam menghadapi masalah, dan saya jadi orang yang lebih tegar dari biasanya.
Terima kasih buat anda yang bener-bener ngasih efek
yang besar buat saya. Saya banyak belajar dari sini. Pertama, kita harus yakin
dengan apa yang kita miliki, gak boleh goyah karena omongan orang. Orang boleh
ngomong apa saja yang bisa membuat kita goyah, tapi apapun itu kita harus yakin
dengan apa yang kita miliki. Yang kedua, gak boleh cepat ngambil keputusan. Gak
boleh gegabah, semuanya harus dianalisis baik buruk hasil yang akan kita
dapatkan bila memilih pilihan. Dan yang terakhir, jangan menunggu waktu karena
waktu tidak suka ditunggu. Kalau memang suka seharusnya gak boleh jaim untuk
ngomong duluan.
Maaf buat semua yang sudah lewat. Sama seperti judul
postingan, berbahagialah. Mencintai itu tidak harus memiliki itu 80% benar,
menurut saya. Saya bahagia kok melihat anda bahagia yah walaupun senyumnya
bukan buat saya J Bahagia itu sederhana kok, jadi tenang
saja.
Intinya, janji tetap janji ya, sama seperti janji
saya buat menjaga semua kenangan dari anda. Hihihi…lucu ya, cuma barang dari
anda yang sampai sekarang masih lengkap tanpa ada yang hilang. Oiya, benda
warna hitam agak ada besinya dikit yang pernah iseng aku kasih masih anda
simpan gak ya? Hahaha…sudah ah, udah lama banget itu. Nah, satu hal yang ingin katakan,
sepertinya janjinya sudah usang ya, no janji anymore, okay? Ayo berbahagia di
jalan masing-masing. Tetap tersenyum untuk dia yang anda pilih.
Makasih ya
0 comment
Leave your comment