Review Drama Korea: 18 Again, Kesempatan Kedua untuk Hong Dae Young?
22:37Harus aku akui drama korea di tahun 2020 patut diancungi jempol. Gimana engga, dari Januari sampai akhir Desember bertaburan drama dengan plot cerita yang menurutku fresh dan beda dari tahun sebelumnya. Salah satunya adalah 18 Again, drama andalan JTBC yang dibintangi oleh Kim Ha Neul. Ada yang pernah nonton 17 Again Zac Efron? Drama ini merupakan remake dari film tersebut. Aku sebagai penggemar 17 Again cukup menantikan drama ini, terlebih lagi karena efek mas kunang-kunang aka Lee Do Hyun masih melekat, akhir 18 Again masuk ke dalam list on going-ku.
Mengambil
inti dari 17 Again, drama 18 Again bercerita tentang Jung Da Jung (diperankan
oleh Kim Ha Neul) dan Hong Dae Young (diperankan oleh Yoon Sang Hyun) yang
menikah muda karena married by accident.
Namun, di umur yang menginjak 37 tahun mereka memutuskan untuk bercerai karena
merasa tidak memiliki titik terang dalam setiap pertengakaran. Dalam
keputusasaan Hong Dae Young, tiba-tiba tubuhnya kembali ke umur 18 tahun. Hong
Dae Young 37 tahun terperangkap dalam Hong Dae Young 18 tahun. Hong Dae Young
tidak mungkin pulang dengan keadaan seperti ini, akhirnya ia tinggal di rumah sahabatnya,
Ko Dok Jin (diperankan oleh Kim Gang Hyun), dan berpura-pura sebagai anak Ko
Dok Jin. Selama menyamar, Hong Dae Young mengubah namanya menjadi Ko Woo Young
dan kembali bersekolah dimana anaknya bersekolah.
Kesalahpahaman Antara Hong Dae Young dan
Jung Da Jung
Dari
awal episode writer-nim sudah diberikan gambaran mengapa Jung Da Jung meminta
cerai kepada Hong Dae Young. Yup, karena Jung Da Jung merasa Hong Dae Young tidak
mempedulikan keluarganya. Setiap malam dihabiskan dengan minum, dibanding
mendengarkan keluh kesah anaknya, dia memilih untuk memarahinnya. Bukan sebagai
kepala rumah tangga yang baik, Hong Dae Young justru melukai hari anak dan istrinya.
Namun
gambaran Hong Dae Young ini selanjutnya dijelaskan pada episode selanjutnya.
Bekerja sebagai kepala keluarga di usia yang sangat belia membuatnya menjadi
lebih sering memendam stres sendirian. Demi mencukupi kehidupan anak dan
istrinya, dia merelakan sekolahnya, merelakan cita-citanya, dan menyerahkan
semua masa mudanya untuk bekerja serabutan. Stres kerja yang ia bendung selama
ini akhirnya ia tuangkan pada sebotol soju. Jung Da Jung yang setiap hari
melihat Hong Dae Yong yang hanya minum-minum sehabis kerja tentunya merasa
kesal karena merasa Hong Dae Yong tidak mempedulikan keluarganya dan berujung
pertengkaran. Padahal yang diinginkan oleh Jung Da Jung adalah komunikasi.
Menurutku,
memang cukup sulit untuk mengungkapkan apa yang kita rasakan. Aku bisa mengerti
mengapa Hong Dae Yong tidak ingin mencurahkan keresahannya selama ini. Terlebih
lagi ia tidak ingin membebani Jung Da Jung yang juga mengalami masa yang sulit
bersamanya. Namun, tetap saja komunikasi itu perlu dilakukan. Orang yang kita
sayangi setidaknya harus tahu apa yang sedang kita rasakan, begitupun apa yang
diinginkan oleh Jung Da Jung. Jung Da Jung ingin Hong Dae Young sedikit lebih
terbuka kepadanya dan dapat berbagi suka maupun duka bersamanya. Setelah mengetahui
perjuangan Hong Dae Yong lakukan selama ini, hati Jung Da Jung terasa sesak.
Sesak karena ia baru mengetahuinya sekarang. Andai saja ia mengetahuinya lebih
awal, mungkin ia bisa membantu Hong Dae Yong, sekalipun itu hanya sedikit. Deep convo dan flashback perjuangan Hong Dae Young bakal kita lihat di setiap
episode dan dijamin auto mewek.
Tidak Ada Orang Tua yang Sempurna, Namun
Sebisa Mungkin Orang Tua Ingin Menjadi yang Terbaik Untuk Anaknya
Kalimat
ini menurutku sangat cocok untuk menggambarkan orang tua yang ada di dalam
drama ini. Dalam drama ini Hong Dae Yong menjadikan anaknya sebagai prioritas
utamanya diatas yang lain. Ia rela melepas kesempatannya untuk kuliah di
universitas dan juga rela melepas hal yang disukainya, yaitu basket. Ada salah
satu scene dimana Hong Dae Yong bilang kalo dulu impiannya adalah menjadi atlet
basket. Namun, sekarang adalah kedua anaknya, Si Ah dan Si Woo. Kembalinya
dirinya menjadi anak 18 tahun menjadi kesempatan bagi Hong Dae Yong untuk lebih
dekat dengan anaknya. Namun apa yang terjadi? Satu per satu hal yang sangat
krusial tidak ia ketahui sebagai orang tua Si Ah dan Si Woo. Ia baru menyadari
bahwa Si Woo tidak memiliki teman dan menjadi korban bullying teman sekolahnya.
Betapa sakitnya Hong Dae Yong mengetahui kenyataan ini. Sebagai gantinya, ia
mencoba dekat dengan Si Woo dan menjadi teman yang selalu ada kapapun dan
dimanapun. Begitu pula dengan Si Ah, sebisa mungkin ia ingin mengakrabkan diri
dengan Si Ah dan lebih mendengarkan apa yang dirasakan Si Ah.
Tidak
ada orang tua yang sempurna, namun tetap saja orang tua ingin menjadi seseorang
yang selalu ada untuk anaknya. Pesan inilah yang ingin disampaikan oleh writer-nim. Selain menceritakan Hong Dae
Yong, writer-nim juga menyampaikan
pesan ini melalui kisah ayah Hong Dae Yong dan ibu Jung Da Jung. Walaupun ayah
Hong Dae Yong berkata kasar kepada Hong Dae Yong, namun ayahnya sangat
perhatian kepada Jung Da Jung. Di saat Hong Dae Yong pergi bekerja, ayahnya
akan datang berkunjung dengan membawa makanan dan uang saku untuk membantu Jung
Da Jung membeli perlengkapan bayi. Sama halnya dengan ibu Jung Da Jung,
bagaimanapun dia tetap memasak makanan yang disukai Hong Dae Yong dan meminta
Hong Dae Yong untuk menemuinya bila hari-hari terasa berat.
Masih Adakah Kesempatan Kedua Untuk Hong
Dae Yong?
Selama
kembali dalam wujud remaja, Hong Dae Yong mulai menyadari apa yang telah ia
lewatkan selama ini, apa yang telah ia lakukan selama ini kepada yang terkasih,
dan penyesalan-penyesalan yang ia rasakan. Adakah kesempatan kedua untuk Hong
Dae Young? Tentu saja ada, karena semua konflik yang ditampilkan memiliki satu
alasan, kurangnya komunikasi. Writer-nim
akan menuntun kita untuk mengetahui setiap jawaban dari setiap konflik.
Selain
berfokus pada Hong Dae Yong dan Jung Da Jung, kita akan disuguhkan kisah cinta
cinta segitiga Hong Soo Ah (diperankan oleh Roh Jeong Eui), Seo Ji Ho
(diperankan oleh Choi Bo Min), dan Goo Ja Sung (diperankan oleh Hwang In Yeop).
Cinta segitiga ini tak kalah seru sampai bermunculan #TimJiho dan #TimJaSung.
Selain itu juga cerita perjuangan Ko Deok Jin untuk mendapatkan hati Bu Guru Ok
Hye In (diperankan oleh Kim Yoo Ri).
Secara
keseluruhan aku bener-bener takjub sama alur ceritanya, dibuat dengan sangat
apik. Bagaimana bisa writer-nim
merancang naskah film menjadi drama dengan 16 episode. Semuanya serba pas, baik
plot ceritanya hingga pemainnya. Pasca Hotel del Luna, aku mulai mengantisipasi
Lee Do Hyun untuk next dramanya. Di sini Do Hyun dapat menggambarkan seorang
ahjussi yang terperangkap dalam tubuh anak SMA dengan baik. Wah, salut banget
ya ampun. Cara bicaranya sama persis dengan Yoon Sang Hyun, buat yang pernah
nonton dramanya mungkin sudah tahu nada bicaranya gimana dan Do Hyun bisa
mengikutinya dengan baik. Untuk Kim Ha Neul jangan ditanya lagi, pendalaman
akting tidak perlu diragukan lagi. Apalagi setiap ada scene meliput berita, wah
sampai lupa kalo Ha Neul ini aktris bukan announcer.
Yang diluar ekspetasiku adalah aku malah nemuin bias baru di drama hahaha ini semua salah Hwang In Yeop. Sungguh scene stealer sekali kamu ya. Bad boy-nya dapet banget tapi disatu sisi malah kiyowo (huuu padahal udah umur 30an). Lalu ada Bo Min, yang merupakan anggota boy band Golden Child. Pertama kali tau Bo Min dari drama Melting Me Softly dan aku akui di drama ini kemampuan aktingnya makin bagus. Mudah-mudahan next drama bisa dapet main lead hihihi. Pokoknya bakalan betah banget nonton ini karena visualnya gak main-main, apalagi Lee Do Hyun aka Mas Kunang-Kunang.
Rating
: 9/10
Drama
ini sukses bikin aku ketawa, seneng, sedih, pokoknya bikin perasaan campur
aduk. Mungkin tanpa drama ini, stay at home berasa hambar dan membosankan :”
Rekomendasi? Tentu saja. Drama ini aku rekomendasi apalagi kalo kalian suka
drama slice of life tapi yang gak terlalu berat.
0 comment
Leave your comment