Love Next Door, Drakor yang Bikin Kita Ikut Relate di Dunia Nyata
Long time no see!
Ada satu drama yang baru saja tamat di bulan Oktober lalu, yang menurutku sayang sekali kalau tidak diulas karena ini masuk di list top 10 drama terbaik 2024 versiku.
Love Next Door menceritakan tentang pertumbuhan cinta dua sahabat kecil yang bertetangga. Choi Seung Hyo (Jung Hae In) merupakan arsitek muda terkenal di Korea dan mengelola studio arsitek. Bae Seok Ryu (Jung So Min) merupakan karyawan perusahaan besar di luar negeri yang tiba-tiba resign dan membatalkan pertunangannya tanpa memberi tahu alasannya. Mereka dipertemukan kembali setelah hilang kontak lebih dari 10 tahun. Selain Seung Hyo dan Seok Ryu, ada Jung Mo Eum (Kim Ji Eun), seorang paramedis, yang tumbuh dan berkembang bersama Seung Hyo dan Seok Ryu.
Selain berfokus pada percintaan pemeran utama, drama ini juga menceritakan persahabatan orang tua mereka, persahabatan anaknya, dan hubungan antar orang tua dan anak yang menurutku ceritanya mungkin relate di kehidupan nyata. Dari 16 episode, ada 5 pelajaran yang bisa kudapat dari drama ini:
Tidak ada orang tua yang sempurna karena mereka pun baru pertama kali menjadi orang tua
Kusadari seiring waktu, tidak ada orang tua yang sempurna dalam mengasuh anaknya karena mereka pun baru pertama kali menjadi orang tua. Mereka terus belajar agar pantas menjadi orang tua bagi anaknya. Sama halnya dengan orang tua Seung Hyo dan Seok Ryu.
Jujur, pertama kali nonton Love Next Door, aku gak terlalu suka dengan karakter mamanya Seok Ryu. Pertama, waktu mamanya tahu Seok Ryu resign dan ngebatalin pernikahannya, mamanya marah besar dan merasa malu karena tindakan Seok Ryu tanpa menanyakan keadaan Seok Ryu. Kedua, setelah mamanya tahu Seok Ryu mau menggeluti dunia kuliner, mamanya menentang keras dan masih memaksa Seok Ryu untuk bekerja di perusahaan besar di Korea. Lalu, yang lumayan bikin naik darah ketika mamanya selalu ketat terhadap Seok Ryu, namun lebih memaklumi perbuatan Bae Dong Jin, anak bungsunya.
Waktu muncul permasalahan ini, rasanya gedeg banget, berasa nonton tipikal mamak-mamak drakor yang mau anaknya perfect di segala hal. Namun, rasa gedeg ini berangsur-angsur berkurang setelah melihat perkembangan karakter dari mamanya Seok Ryu. Setelah mengetahui apa yang dirasakan anaknya, kamarnya sebelumnya jadi gudang, kini didesain ulang seperti kamar Seok Ryu saat masih SMA. Lalu, setelah mengetahui alasan Seok Ryu ingin mendalami dunia kuliner, mamanya pun ikut mendukungnya. Setelah mamanya menyadari bahwa tanpa sadar perlakuannya tidak adil, ia segera memperbaikinya. Perasaan takut bila anaknya akan berakhir sepertinya membuatnya menjadi sedikit memaksa anaknya untuk sesuai dengan harapannya. Setelah mengetahui apa yang anaknya rasakan, ia menyadari bahwa yang menurutnya terbaik ternyata tidak sepenuhnya terbaik untuk anaknya.
Perkembangan karakter mama Seok Ryu disini menurutku menggambarkan bahwa orang tua kita memang tidak sempurna, namun mereka ingin anaknya tidak bernasib ataupun merasakan hal yang sama dengan apa yang mereka rasakan dulu. Aku yakin orang tua kita 11 12 dengan orang tua Seok Ryu, namun percayalah, mereka pun ingin yang terbaik untuk kita. Sama halnya Seok Ryu dan mamanya, walaupun ada sedikit perdebatan, luangkanlah waktu untuk berkomunikasi dari hati dan hati agar kita bisa saling memahami.
Choi Seung Hyo, gambaran cowok green flag versi manusiawi
Jika sebutan cowok hutan belantara diraih oleh Kang Bo Geol, cowok hijau neon diraih oleh Ryu Sunjae, maka cowok hijau manusiawi menurutku sangat cocok untuk Choi Seung Hyo. Cowok greenflag yang bisa kita temukan di kehidupan nyata. Choi Seung Hyo hidup dengan kedua orang tua yang sibuk bekerja dan selama ini ia diasuh oleh teman mamanya, yaitu mamanya Seok Ryu. Sebagai anak, dia haus akan kasih sayang orang tua bahkan diumurnya yang sudah 30an. Cuek, namun sangat ingin makan semeja bersama orang tuanya. Sebagai sahabat, walaupun mulutnya pedes, tapi tetap peduli dengan Seok Ryu dan Mo Eum (diperankan oleh Kim Ji Eun). Anti sugar coating dan akan blak-blakan bila ia merasa tidak setuju. Sebagai kekasih, ia mau menunggu Seok Ryu untuk menyelesaikan masa lalunya dan selalu menanyakan pendapat Seok Ryu terlebih dahulu untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan Seok Ryu. Sebagai profesional, kerap kali ia menentang/menolak beberapa proyek yang tidak sejalan dengan prinsip kerjanya.
Aku mau ngucapin terima kasih banyak buat writer-nim yang telah membuat karakter cowok hijau manusiawi. Berasa bisa digapai gitu loh #eh
Tidak semua mantan seperti setan
Kalau kulihat di forum komunitas kdrama, sepertinya banyak yang setuju dengan pernyataan ini. Baik mantan Seok Ryu maupun mantan Seung Hyo di drama ini digambarkan sebagai mantan yang baik. Awal kemunculan kedua mantan ini memang sedikit mengganggu, terlebih mantannya Seok Ryu, namun kedua mantan ini juga ikut andil dalam fondasi plot drama.
Tidak ada kata terlambat untuk mengejar sesuatu hal yang kamu suka
Seok Ryu, si anak sulung, yang berfokus dengan ekspektasi orang lain sampai lupa dengan apa yang ia inginkan. Setelah menjadi tamu alumni dadakan di sekolahnya, ia pun menyadari bahwa apa yang ia lakukan selama ini bukanlah sesuatu yang ia suka. Berfokus dengan keinginan orang tuanya, berfokus pada target sekolah, namun ia tidak bisa menjawab, “Apa impianmu?”. Perjalanan Seok Ryu dalam mencari impiannya membuat kita ikut bertanya-tanya, “Apakah yang kita lakukan saat ini adalah impian kita?”
Keluarga dan sahabat adalah orang-orang yang menerima kelebihan dan kekuranganmu (CW : Mengandung Spoiler)
Puncak dari permasalahan drama ini adalah ketika kita mengetahui hal apa yang terjadi kepada Seok Ryu semasa di Amerika. Menjadi korban bullying di kantor, divonis menderita kanker dan menjalani kemoterapi, sempat mengalami depresi hingga mantannya cukup kewalahan dengan keterpurukan Seok Ryu saat itu. Reaksi pertama yang dirasakan keluarganya adalah marah, marah kepada diri mereka sendiri karena tidak ada disaat Seok Ryu membutuhkan mereka. Lalu perasaan marah itu berubah menjadi sedih karena Seok Ryu berjuang sendiri menahan rasa sakit dan depresi yang ia rasakan. Orang-orang terdekat kita adalah orang-orang yang menerima kelebihan dan kekurangan kita, yang akan memberikan kita rasa bahagia dan juga mengurangi rasa sedih kita. Syukurlah kita bisa melihat orang-orang di sekitar Seok Ryu sangat perhatian dan sangat menyayangi Seok Ryu.
Drama Love Next Door ini dikemas secara ringan, sehingga kita dapat menikmati setiap episodenya. Tidak ada drakor yang sempurna, tentu saja ada beberapa scene yang romance-nya menurutku agak cringe namun tidak mengganggu jalan cerita kok. Cerita pemeran pendukung pun tidak kalah menarik seperti kisah orang tua mereka, tentang persahabatan orang tua mereka, dan kisah cinta Mo Eum dan Kang Dan Ho (diperankan oleh Yun Ji On) menurutku scene stealer sih. Drama slice of life tidak selamanya berat dan penuh air mata, Love Next Door bisa jadi salah satu drama korea yang bisa kamu nikmati sebelum 2024 berakhir.