Di
zaman teknologi seperti sekarang, hampir semua kehidupan manusia bergantung
pada mesin. Sudah begitu banyak mesin yang dibuat untuk memudahkan kehidupan
manusia. Karena begi pentingya mesin-mesin itu kemudian dibuat semudah mungkin
untuk menggunkannya. Komputer merupakan suatu mesin yang dibuat untuk membantu
kehidupan manusia, untuk semua bidang, seperti perbankan, transportasi,
pendidikan, pemerintahan, perdagangan, militer, dan sebagainya.
Interaksi manusia dan komputer
merupakan satu disiplin ilmu yang mengkaji komunikasi atau interaksi di antara
pengguna dengan sistem. Sistem yang dimaksudkan di sini tidak hanyak sistem
yang ada pada komputer saj tetapi juga sistem yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti kendaraan, peralatan rumah tangga dan
sebagainya. Peran utama dari interaksi manusia dan komputer adalah untuk
menghasilkan sebuah sistem yang mudah digunakan, aman, efektif, dan efisien.
Model interaksi antara manusia
dengan sistem melibatkan tiga komponen, yaitu pengguna, interaksi dan sistem
itu sendiri. Model interaksi membantu kita untuk mengerti apa yang terjadi di
antara pengguna dan sistem, menerjemahkan tujuan, antara apa yang diinginkan
user dan apa yang harus dikerjakan sistem. Dengan memahami bagaimana manusia
berperilaku dan sistem kerja interaksi manusia serta sistem kerja komputer maka
akan terjadi interaksi yang baik antara manusia dan komputer sehingga akan
didapatkan hasil yang baik pula.
Dialog antar manusia dan sistem dipengaruhi
oleh bentuk interface. Terdapat 16 prinsip utama dalam mendesain antarmuka (interface), yaitu:
- user compatibility
- product compatibility
- task compatibility
- work flow compatibility
- consistency
- familiarity
- simplicity
- direct manipulation
- control
- WYSIWYS
- flexibility
- responsiveness
- invisible technology
- robustness
- protection
- ease of learning and ease of use.
Dalam mendesain antarmuka, antarmuka
merupakan topeng dari sebuah sistem atau sebuah gerbang masuk ke sistem dengan
diwujudkan ke dalam sebuah aplikasi software. Oleh karena itu, sebuah software
seolah-olah mengenal usernya, mengenal karakteristik usernya, dan sampai
kebiasaan manusia secara umum. Desainer harus mencari dan mengumpulkan berbagai
karakeristik serta sifat dari user karena antarmuka harus disesuaikan dengan user
yang jumlahnya bisa jadi lebih dari satu dan mempunyai karakter yang berbeda.
Dalam hal ini, seorang desainer tidak disarankan untuk merancang antarmuka
dengan didasarakan pada dirinya sendiri dan sangat disarankan untuk melakukan
survey terlebih dahulu.
Sebuah aplikasi yang bertopengkan
antarmuka harus sesuai dengan sistem aslinya. Dalam beberapa prakteknya,
seringkali aplikasi dibuat dengan hasil yang berbeda dengan sistem manual atau
sistem yang ada. Hal ini sangat tidak diharapkan oleh perusahaan karena dengan
adalnya aplikasi software diharapkan dapat menjaga produk yang dihasilkan dan
menghasilkan produk yang lebih baik.
Selain itu, sebuah aplikasi yang
bertopengkan antarmuka harus mampu membantu para user dalam menyelesaikan
tugasnya. Semua pekerjaan serta tugas-tugas user harus diadopsi di dalam
aplikasi tersebut melalui antarmuka. Usahakan user tidak dihadapkan dengan
kondisi untuk memilih dan berpikir, tetapi hadapkanlah user dengan pilihan yang
mudah dengan proses yang cepat.
Aplikasi yang bertopengkan antarmuka
ini sudah pasti pengadopsi sistem manualnya dan didalamnya tentunya terdapat
urutan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Dalam sebuah aplikasi, software
engineer harus memikirkan berbagai runutan-runuta pekerjaan yang ada pada sebuah
sistem. Jangan sampai user mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya
karena user mengalami kebingungan ketika urutan pekerjaan yang ada pada sistem
manual tidak ditemukan pada software yang dihadapainya. Selain itu user jangan
dibingungkan dengan pilihan-pilihan menu yang terlalu banyak dan semestinya
menu-menu merupakan urutan daru runutan perkerjaan sehingga dengan workflow
compatibility dapat membantu seorang user dalam mempercepat pekerjaannya,
Selain mengadopsi sistem manualnya,
aplikasi yang betopeng antarmuka juga didesain sesuain dengan antarmuka pada
umumnya, dari segi tata letak, model, dan lain-lain. Hal ini dapat membantu
user cepat berinteraksi dengan sistem antarmuka yang familiar bagi user.
Kesederhanaan juga perlu diperharikan pada saat membangun antermuka. Tidak
selamanya antarmuka yang memiliki menu banyak adalah antar muka yang baik.
Kesederhanaan disini lebih mengarah pada hal yang ringkas dan tidak terlalu
berbelit.
Setelah memberikan
inputan atau masukan data ke aplikasi sistem melalui antarmuka, sebaiknya
sistem langsung memberi tanggapan/respon dari hasil data yang diinputkan.
Selain teknologi komputer semakin maju sesuai dengan tuntutan kebutuhan
manusia, software yang dibangun pun harus mempunyai reaksi tanggap yang cepat.
Hal ini didasari pada sifat manusia yang
semakin dinamis / tidak mau menunggu.
Prinsip
lain yang tak ketinggalan untuk mendesain antarmuka adalah aplikasi yang
menggunakan frase-frase menu atau error handling yang sopan. Kata yang
digunakan harus dalam kondisi bersahabat sehingga nuansa user friendly akan
dapat dirasakan oleh user selama menggunakan sistem. Suasana nyaman juga perlu
diciptakan oleh software engineer di antarmuka yang dibangunnya. Nyaman disini
adalah suasa diaman user akan betah dan tidak menemui suasana kacau ketika user
salam memasukkan data atau eksekusi. Proteksi disini lebih menjaga kenyamanan
user ketika menggunakan aplikasi sistem khususnya data-data berupa file.
Untuk
mendesain aplikasi yang bertopengkan antarmuka, kita harus memperhatikan
prinsip-prinsip utama mendesainnya. Hal ini berguna agar aplikasi yang telah
kita desain dapat mudah dipahami oleh semua user, sekalipun user tersebut
merupakan orang awam. Dengan begitu aplikasi yang telah kita buat dapat dengan
mudah dipakai oleh user tanpa kendala yang berarti.