Semester lima. Ada yang bisa
kasih kata yang tepat untuk dua kata ini? Selama berselancar di dunia maya,
kepo-kepo sosmed teman-teman seangkatan, mereka pasti nulis kayak gini nih :
"Semester lima, semester dimana pengen cari jodoh cepet-cepet",
"Ya Allah, baru seminggu kuliah raso pengen cepet nikah bae",
"Wake me up when semester 5 ends", dan masih banyak lagi. Au kayak gini juga? HAHAHAHA iya, sama *garuk-garuk dinding*.
Bukan tanpa alasan kegalauan
mahasiswa semester 5 semakin naik dibanding semester sebelumnya
Semester 5, semester dimana kita bertemu tugas besar
Di semester lima ini, mahasiswa
pasti disuguhkan dengan tugas-tugas besar yang selalu dipantau tiap minggu oleh
dosen. Kalau di jurusan sistem informasi, pasti tidak pernah lepas dari
analisis, perancangan database, perancangan interface, buat data flow diagram, buat ishikawa diagram, dan masih banyak lagi. Setiap
minggu tugas pasti selalu di update oleh
dosen, sehingga kita juga ekstra belajar untuk mencapai target penyelesaian
tugas besar. Bukan satu atau dua mata kuliah yang punya tugas besar, tapi bisa
lebih dari tiga tugas besar yang kita dapat semester ini. Kebetulan saya
mengambil 9 mata kuliah di semester ini dan lima dari sembilannya ada tugas
besar. Banyak? Iya banget, kalau kegiatan menangis bisa menghasilkan uang,
mungkin sudah jadi milyader kali ya hahaha. Jangan terlalu banyak berpikir,
mulailah bertindak. Tugas besar bukan berarti hanya kita yang mengerjakannya,
bagi-bagi tugas ke teman satu kelompok kalian. You'll never walk alone guys, itulah
guna berkelompok dalam mengerjakan tugas. Selain itu, jangan lupa untuk
menargetkan deadline pengerjaan tugas. Tugas besar akan semakin membesar kalau
kita selalu menunda pengerjaannya. Pada akhirnya, kita akan buru-buru
mengerjakan tugas, tidur cuma 3 jam sehari, mata panda, dan yang lebih buruk
lagi tugas besar kita menjadi tidak berbobot dan terkesan biasa-biasa saja.
Kalo sudah masuk semester 5, berarti sudah harus mempersiapkan 'bekal' menuju semester yang akan datang.
Pada saat kelas kami pertama
kali belajar di semester lima, ada salah satu dosen bertanya seperti ini,
"Kalian sudah masuk semester 5 ya? Sudah berapa banyak pelajaran yang
kalian dapat? Sudah menguasai semua materi kuliah untuk persiapan skripsi?
Sudah berapa juta yang orang tua kalian keluarkan untuk membayar UKT ? ".
Kami semuanya diam, cuma bisa bergumam dan menundukkan kepala. Kita semua baru
menyadari bahwa 'bekal' yang kita siapkan tidak cukup untuk perjalanan kita.
Tidak mungkin kita menahan 'lapar' saat tiba di tujuan kita dan sangat tidak
mungkin lagi untuk kembali ke tempat asal kita mengingat sudah banyak waktu
yang telah kita habiskan. Untuk itu, baiknya kita menyiapkan 'bekal' yang
mencukupi kebutuhan kita selama di perjalanan. Beruntunglah bila kalian adalah
mahasiswa baru, masih banyak waktu untuk mempersiapkan 'bekal', bagaimana
dengan mahasiswa tingkat dua dan tiga yang kekurangan 'bekal'? salah satunya adalah
jangan pernah menolak teman yang berbagi 'bekal' dengan kalian. Memang ada
beberapa teman membawa 'bekal' yang sangat banyak tapi tidak mau berbagi,
tetapi ada juga teman yang selalu berbagi 'bekal' dan tak pernah takut
untuk kehabisan 'bekal'. Ambillah kesempatan yang ada, sekecil apapun itu.
Sudah menjadi mahasiswa semester 5, berarti tinggal satu tahun lagi menyandang status 'mahasiswa' dan sudah harus memikirkan planning setelah lulus kuliah.
Selama kuliah ini, pernahkah
kalian membuat planning untuk lima atau sepuluh tahun kedepan?
Selain memikirkan tugas, kita pasti pernah terlintas membayangkan seperti apa
kita setelah lulus kuliah. Kita pasti punya impian dan target yang ingin kita
capai saat kita masuk ke dunia kerja. Mungkin ada yang berkeinginan untuk
bekerja di perusahaan BUMN, menjadi entrepreneur, mengejar beasiswa ke luar
negeri, atau melanjutkan kuliah S2. Sah-sah saja bila kita memiliki impian dan
target pencapaian yang banyak, tapi jangan lupa untuk membuat perencanaannya.
Ibarat kita ingin membuat kue, kita tahu bahannya apa saja tetapi kita tidak
tahu bagaimana langkah-langkah pembuatannya. Alhasil, impian hanya sebatas
impian. Impian harus ditulis dan ditempel di depan meja belajar supaya kita
tahu apa yang sedang kita kejar dan yang kita perjuangkan. Dengan demikian,
kegalauan yang melanda kita bisa kita kurangi secara perlahan.
Jadi, sudah siap menyandang
status 'mahasiswa semester lima'?